Rabu, 16 September 2009

Perampokan Bersenjata di Magelang

Perampokan terjadi di Jl Magelang-Jogja km 7 tepatnya di Desa Gulon Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, kemarin. Tiga korban tewas di tempat dengan luka tembak di kepala akibat diberondong peluru.
Ketiga korban adalah penumpang mobil Isuzu Panther berwarna biru tua No. Pol. : B 8339 MW. Salah satu korban adalah anggota Brimob Polda DIY, Bripda Mardiono, sementara dua lainnya karyawan perusahaan jasa pengiriman uang PT Kelola Jasa Artha, Agus Sutrisno warga Kebumen dan Arif Wirahadi warga Tegalrejo Kabupaten Magelang.


Kejadian ini bermula saat para penumpang mobil Isuzu panter meluncur dari arah Magelang menuju Jogjakarta. Diketahui, mobil tersebut mengangkut brankas yang berisikan uang tunai yang baru saja diambil dari Bank Danamon di Kabupaten Magelang.
Namun sekitar pukul 16.30 saat mobil melaju di kawasan Gulon Salam, dari arah belakang muncul sebuah mobil APV berwarna hitam dengan plat nomor AB (Jogjakarta).
Mobil tersebut, lantas menempel mobil panter, kemudian menghujaninya dengan tembakan. "Saya mendengar bunyi tembakan berulang kali, tapatnya tidak tahu Mas, banyak banget kok," jelas Haryono, 45th, saksi mata.
Setelah mendengar bunyi tembakan, tiba-tiba mobil Panter oleng dan menabrak sebuah tiang telepon yang berada di sebelah jembatan Kali Senowo. Tak berselang lama, setelah mobil menabrak tiang telepohone, Haryono, yang berada sekitar 50 meter dari tempat kejadian melihat, pelaku keluar dari dalam mobil APV. Dia merinci jika laki-laki yang keluar tersebut mengenakan pakaian layaknya polisi. Dia terlihat membuka pintu mobil belakang dan depan.
"Dia membuka pintu sopir, sopir langsung terkulai keluar, kemudian membuka pintu tengah diteruskan membuka pintu belakang. Tidak ada yang dilakukannya selain membuka dan melihat isi mobil. Kemudian ia naik lagi ke mobil APV dan meluncur ke arah Jogja," terangnya.
Awalnya dia mengira jika orang yang kelura dari mobil APV tersebut, adalah polisi yang hendak memberikan bantuan, namun dia sendiri terkejut ketika melihat oknum tersebut meninggalkan korban dalam keadaan seperti itu.

Mobil ditinggalkan dengan posisi pintu sopir, pintu tengah kanan dan pintu belakang terbuka, sementara posisi sopir terkulai keluar. Di bangku belakang terlihat brankas uang yang masih tergembok.
Dari bekas yang terlihat di mobil dan kondisi korban menunjukkan adanya tembakan yang diberondongkan. Baik sopir, polisi yang di sebelahnya dan karyawan yang di bangku belakang tewas dengan luka tembak di kepala. Kaca pintu kiri mobil korban pecah serta kaca depan terdapat beberapa lubang bekas terkena peluru.

Diperkirakan orang berpakaian mirip polisi itu adalah salah satu pelaku yang sedang mencari brankas uang di mobil korban. Namun, kemungkinan mengetahui brankas di mobil itu berada di bangku belakang dipasang permanent dengan mobil, pelaku segera meninggalkan karena merasa tak mungkin mengambilnya. Brankas di bangku belakang itu ditinggalkan dalam kondisi gembok masih terpasang.
Polisi yang datang sekitar sekitar 15 menit kemudian segera melakukan olah TKP. Aparat diterjunkan dari Polres Magelang dan Polwil Kedu segera mengamankan lokasi dengan memasang police line.


Dari dalam mobil korban, polisi menemukan banyak selongsong peluru yang menandakan ada kemungkinan dari pihak korban sempat melakukan tembakan perlawanan.
Radar Semarang sempat bertemu dengan seorang karyawan PT Kejar yang datang ke lokasi. Ia mengatakan mobil yang diduga hendak dirampok itu membawa uang yang diambil dari Bank Danamon Magelang dan hendak dibawa ke PT Kejar Jogja. Namun, ia tidak bersedia menyebut besarnya uang yang dibawa.
Para korban selanjutnya dibawa ke RSU Muntilan sekitar pukul 17.00. Sementara hingga berita ini diturunkan polisi masih berada di lokasi mobil korban melakukan penyelidikan.
Kapolwil Kedu Kombes Pol Agus Sofyan Abadi yang terjun ke lokasi mengaku belum bisa memberikan keterangan. "Silakan lihat kondisi di lokasi seperti ini. Kami juga masih melakukan penyelidikan," ujarnya singkat.

0 komentar:

Posting Komentar

Suara Merdeka CyberNews