Sabtu, 30 Januari 2010

Cara Aman Berkendara Saat Musim Hujan

Dimusim hujan ini, walaupun tidak dapat diprediksi kapan turunnya namun akan sangat merepotkan bagi pengguna jalan raya jika tiba-tiba saat berkendara turun hujan lebat.

Di bawah ini ada beberapa tips bagi pengendara sepeda motor saat hujan:

1. Gunakanlah ban sepeda motor yang baik, dan tidak gundul permukaannya. Ban yang gundul dapat menyebabkan kecelakaan.

2. Turunkan tekanan angin ban. Saat hujan, tekanan udara pada ban sebaiknya dikurangi. Sebab, dengan kondisi jalanan yang berair, maka tidak seluruh permukaan ban akan menempel pada aspal. Kondisi ini bisa membahayakan, dan roda gampang selip.

Untuk menghindari hal itu, maka tekanan udara ban sebaiknya diturunkan 3-5 psi. Dengan sedikit dikempiskan, maka permukaan ban yang menempel pada aspal akan semakin banyak, dan itu berguna untuk mengurangi terjadinya slip.

3. Sediakan selalu mantel atau jas hujan pada jok sepeda motor. Jas hujan atau mantel bisa yang model celana, ataupun yang model terusan. Tapi di saat musim hujan, mantel yang praktis sebenarnya model celana.

Sedangkan yang terusan, bisa mengganggu pengendara lain, karena sering berkibar-kibar di belakang. Kondisi ini bisa menyebabkan si pengendara akan mengalami kecelakaan.

4. Gunakan helm standar. Dengan menggunakan helm standar yang memakai penutup depan, maka air hujan tidak akan mengganggu pemandangan si pengendara.

5. Oleskan tembakau pada kaca helm. Tembakau rokok bisa dipakai untuk menghilangkan kumpulan air dan embun pada kaca helm. Derasnya air hujan sering kali, menghalangi pemandangan pengendara sepeda motor.

Apalagi kalau helm yang dipakai hanya helm biasa dan full face, maka hawa di dalam helm menjadi berubah dan itu menyebabkan kaca helm berembun. Dengan menaburkan sedikit tembakau rokok pada permukaan kaca helm, lalu kemudian dibersihkan, maka dijamin air tidak akan mengumpul pada satu tempat dan embun juga akan hilang.

6. Hidupkan lampu depan saat berkendaraan di musim hujan. Hal ini untuk menunjukkan kepada pengendara lain khususnya dari arah yang berlawanan agar tidak mengambil jalur lain dan tetap berada pada jalurnya. Selain itu, dengan dihidupkannya lampu depan, maka hal itu akan membantu pengemudi lain untuk selalu waspada. 
Selanjutnya - Cara Aman Berkendara Saat Musim Hujan

Kapolri , keberhasilan Polda Metro

Kapolri Jendral Polisi Bambang Hendarso Danuri melalui Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Condro Kirono memberikan apresiasi atas demo 100 hari SBY-Boediono yang berlangsung aman. Apresiasi tersebut disampaikan saat apel di lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya Sabtu 30 Januari 2010.
Kapolri direncanakan akan mengucapkan rasa terima kasih secara langsung  pada saat apel pagi di Polda Metro Jaya Senin 1 Februari 2010 mendatang.
"Kebanggaan kita semua manakala ketika tugas terkena panas dan hujan, namun hasil kita dihargai oleh pimpinan maupun masyarakat," ungkap Dirlantas.

Selanjutnya - Kapolri , keberhasilan Polda Metro

Kamis, 28 Januari 2010

Ketanggungan-Pejagan Titik Rawan Macet

Suara Merdeka - Jalur Ketanggungan-Pejagan kini dikhawatirkan menjadi titik yang rawan kemacetan menyusul pengoperasian jalan tol Kanci-Pejagan.
 Sebab, di jalur Ketanggunan- Pejagan yang menjadi akses keluar tol itu masih ditemukan beberapa masalah.

Selain terkait pengaturan di simpang tiga Pejagan, ruas jalan yang ada juga belum memadai.

”Jalur Ketanggungan-Pejagan ini rawan macet  ketika terjadi peningkatan jumlah kendaraan dari tol. Ini yang sedang kami upayakan untuk ditangani,” ujar Kasat Lantas Polres Brebes AKP Matrius SIK, kemarin.

Dia mengatakan, dibukanya tol Kanci-Pejagan akan menyebabkan terjadinya peningkatan volume arus kendaraan di jalur Ketanggungan-Pejagan. Kondisi itu dapat memicu munculnya kemacetan di jalur tersebut, terutama, dari arah pintu tol menuju jalur pantura.

Apalagi, di simpang tiga Pejagan untuk menuju jalur pantura terdapat perlintasan kereta api (KA). “Di perlintasan itu, setiap hari melintas sebanyak 43 KA, dengan rata-rata setiap 30 menit terjadi penutupan palang pintu KA,” katanya.

Jalan Sempit

Faktor lain, terang dia, lebar jalan di jalur Keganggungan-Pejagan hanya 11 meter. Sarana infrastruktur juga perlu dilengkapi lagi. Sebab, trotoar jalan belum, ada sehingga rawan bagi pejalan kaki.”Ini yang kami khawatirkan memicu kemacetan dan perlu segera diambil tindakan penanganan,” tandasnya.

Dia mengungkapkan, rawan kemacetan juga dikhawatirkan terjadi di ruas antara pintu tol ke arah Ketanggugan menuju jalur selatan. Selain jalan masih relatif sempit,  kelas jalannya juga belum memadai.

 “Jalur itu  hanya memiliki kelas jalan IIB, sehingga truk gandeng tidak boleh melintas. Sementara kendaraan yang musuk tol muatannya tidak dibatasi,” ungkapnya.

Menurut Kasat Lantas, untuk mengantisipasi titik rawan macet itu infrastruktur jalan harus segera dilengkapi. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk upaya penanggulangan kemacetan.

Misalnya saja dengan tetap mengutamakan jalur pantura bagi kendaraan-kendaran besar, sehingga arus bisa terbagi. Alternatif lain, berkoordinasi dengan pihak pengelola tol agar pintu tol di Ciledug (Cirebon) bisa segera difungsikan.

Bila terjadi kepadatan kendaraan di jalur Ketanggungan-Pejagan bisa diurai. “Cara terakhir, kami mungkin akan mengarahkan arus kendaraan melalui jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang-Slawi bila terjadi kepadatan kendaraan,” ungkapnya.
Selanjutnya - Ketanggungan-Pejagan Titik Rawan Macet

Suami Istri Tewas Tenggelam di Sungai

Suara Merdeka - Dua warga Desa Tlagasana, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, tewas tenggelam di sungai desa setempat, Rabu (27/1) pukul 06.30. Zaenuri (30) dan istrinya Maryati (27) ditemukan setelah satu jam pencariaan.

Informasi sejumlah saksi yang berhasil dihimpun Suara Merdeka, suami istri yang hendak berangkat memanen jagung itu, nekat menyeberangi sungai Tlagasana.

Padahal, sungai tersebut banjir setelah diguyur hujan pada malam harinya. Suami istri yang menyeberang dengan bergandeng tangan itu, tak kuasa menahan derasnya sungai. Keduanya terbawa derasnya dan hanyut.

”Saya sudah memperingatkan untuk tidak menyeberang, karena sungai sedang besar. Tapi, tetap saja nekat menyeberang. Kemungkinan, karena terpeleset sehingga tenggelam,” kata Muslani (40) saksi mata kejadiaan.

Minta Bantuan

Dia mengatakan, suami istri yang meninggalkan satu anak berusia dua tahun itu, terlihat melambaikan tangan untuk meminta bantuan. Namun, derasnya air sungai membuatnya tak kuasa untuk menolong. Selang beberapa detik, keduanya sudah tidak terlihat.

”Saya langsung berteriak minta tolong. Saya bersama warga menyelusuri sungai itu hingga sekitar 1 km,” terangnya.

Kepala Desa Tlagasana Siti Ariyah menjelaskan, suami istri itu berencana pergi ke lahan pertanian untuk panen jagung. Keduanya menyeberang dengan membawa keranjang untuk tempat jagung. Namun, karena bebatuan licin sehingga terpeleset dan tenggelam.

”Suami istri itu ditemukan pada pukul 07.30. Keadaan tubuhnya memar karena terbentuk bebatuan. Kami sudah membawa kedua mayat itu ke puskesmas untuk divisum. Kedua jenazah dikubur pada pukul 10.00,” katanya.

Koordinator Tim SAR Kabupaten Pemalang, Yupieter mengatakan, pihaknya tidak sempat melakukan pencarian. Sebab, informasi yang diterimanya terlambat. Rombongan tim SAR datang ke lokasi setelah kedua warga tersebut ditemukan.

”Kami menghimbau kepada warga untuk berhati-hati saat menyeberang. Sebab, curah hujan di wilayah Pemalang selatan sangat tinggi. Hal itu membuat aliran sungai meluap dan deras. Selain itu, warga juga harus mewaspadai bencana alam lainnya selama musim penghujan,” himbaunya.
Selanjutnya - Suami Istri Tewas Tenggelam di Sungai

Tak Ada Agenda Turunkan SBY

JAKARTA- Rencana aksi 28 Januari yang bertepatan dengan 100 hari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono Kamis (28/1) ini diperkirakan akan diikuti ribuan orang dari berbagai elemen. Dalam aksi ini, tidak ada agenda untuk menurunkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu dikemukakan pegiat gerakan sosial Ray Rangkuti dan Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Yudi Latief secara terpisah di Jakarta, Rabu (27/1).
Menurut Ray, ada dua hal yang harus disadari semua pihak terkait dengan aksi massa ini. Pertama, aksi massa ini adalah murni kritik terhadap kebijakan SBY yang gagal di hampir segala bidang. Kedua, aksi ini adalah aksi damai yang akan menghormati semua aturan yang berlaku.

’’Kami laksanakan dan akan kumpul di sekitar Monas. Aksi ini murni kritik terhadap lima tahun 100 hari kepemimpinan SBY yang gagal, baik dalam pemberantasan korupsi, penegakan hukum, kesejahateran masyarakat, pendidikan, lingkungan, serta demokrasi dan HAM,’’ kata Ray.
Parameter 

Dia menjamin bahwa aksi ini bukan makar dan tidak akan ada kekerasan. ’’Jika ada kekerasan, dapat dipastikan itu dilakukan bukan oleh orang-orang kami,’’ tandasnya.

Hal serupa juga ditegaskan aktivis Gerakan Indonesia Bersih Yudi Latief yang menjamin bahwa pada aksi hari ini tidak ada agenda untuk memaksakan Presiden turun. ’’Kalau mau menurunkan Presiden pasti ada tata caranya. Kami cuma ingin menyampaikan tekanan moral bahwa Presiden lebih baik mundur,’’ katanya.

Dia menjelaskan, kegagalan SBY ditandai oleh beberapa parameter, antara lain adalah dari sektor ekonomi dan sektor ketatanegaraan. ’’Kita lihat bahwa SBY tidak bisa mengatasi persoalan mendasar ketatanegaraan. Banyak produk perundang-undangan yang bertabrakan. Lalu di bidang ekonomi SBY menjadi boneka nekolim, dimana ACFTA tetap berlangsung di tengah ketidakmampuan produsen lokal dalam menghadapi ACFTA,’’ ujarnya.

Rencana unjuk rasa hari ini, setidaknya 62 organisasi telah meminta izin ke Polda Metro Jaya. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafly Amar, di Jakarta, kemarin menuturkan, diperkirakan 40 ribu orang turun ke jalan. ‘’Dari 62 organisasi itu, estimasi kami sekitar 40 ribu orang,’’ katanya.

Guna mengamankan aksi itu, 10 ribu personil Polda Metro Jaya telah disiapkan. Mereka akan disebar ke berbagai titik, di antaranya di depan Istana Negara (2.479 personil), Istana Wakil Presiden (673), Gedung DPR (2.479), Gedung Kementrian Keuangan (145), Gedung Bank Indonesia (148), Bundaran HI (278), Mahkamah Konstitusi (261), dan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi sebanyak 221 anggota.

Personil dari Polda Metro Jaya tersebut akan dibantu dari Mabes Polri sebanyak 1500 anggota, serta 750 anggota Tentara Nasional Indonesia sebagai pasukan cadangan.

Boy menambahkan, selain mengamankan objek-objek penting, pihaknya juga melakukan pengawasan ke pintu masuk Jakarta. ‘’Kalau ada potensi bentrok, tentu kami antisipasi,’’ tuturnya.
Kenegaraan Para demonstran dipastikan tidak bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden, karena SBY memilih melakukan kegiatan kenegaraan di Banten.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengungkapkan SBY tidak akan berada di kantornya. ‘’Presiden besok (hari ini-red) akan berada di Banten untuk meresmikan pembangkit listrik tenaga uap,’’ katanya.

Julian membantah SBY sengaja ke Banten untuk menghindari berhadapan dengan para demonstran yang rencananya akan menggelar aksi besar-besaran. ‘’Tidak. Itu memang sudah diagendakan sejak lama,’’ tepisnya.

Pemerintah, menurutnya, tidak merasa perlu untuk melarang aksi demo seperti itu, karena aksi demo merupakan ekspresi kebebasan publik. Pemerintah hanya mengimbau agar aksi demo hari ini dapat berjalan tertib dan mewaspadai adanya pihak-pihak yang berusaha menyusup.

‘’Hendaknya semua pihak bisa jaga diri, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan, dalam arti kontraproduktif. Kalau nanti ternyata disusupi atau ada kelompok lain dan kita tidak tahu dari mana mereka masuk dan mengambil kesempatan, itu yang sangat disayangkan,’’ tandas Julian.

Ketua DPP Parai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum mengatakan, demonstrasi adalah hal wajar dalam demokrasi. Dipertanyakan bagaimana ada mosi tidak percaya dari ribuan orang kepada pemerintahan baru yang dipilih secara demokratis oleh lebih dari 70 juta pemilih. ‘’Tentu saja itu malah berseberangan dengan prinsip demokrasi.’’

Menurutnya, demokrasi akan sehat, dewasa dan berguna bagi rakyat jika dijalankan secara konstitusional. Tidak boleh dijalankan dengan selera sendiri-sendiri. ‘’Kalau selera sendiri-sendiri yang memandu, demokrasi kita akan jatuh ke jurang anarkhi. Dan anarkhi adalah harapan bagi orang yang diragukan kewarasannya. Itu jelas merupakan penyakit dan ancaman bagi demokrasi kita.’’

Terkait dengan rencana demo besar-besaran, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengantisipasinya dengan menyiapkan sebanyak 9.400 personil dari Polda Metro Jaya dan 4.000 personil Satpol Pamong Praja.

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, seluruh unsur dan jajaran Muspida Provinsi DKI Jakarta mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi para pengunjuk rasa agar dapat menyampaikan aspirasinya dengan tertib, aman, dan lancar.

Fauzi mengungkapkan, fasilitas yang akan diberikan kepada peserta unjuk rasa antara lain kebebasan menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, depan Istana Negara Presiden, Istana Wakil Presiden, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta gedung MPR/DPR. Mereka juga akan dikawal aparat kepolisian agar bisa menyampaikan aspirasinya dengan rasa aman.

Sementara ratusan orang berdemo di depan Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta. Unjuk rasa juga terjadi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Massa tersebut setidaknya berasal dari empat organisasi, yakni, Aliansi Mahasiswa Nusantara, Jaringan Pemuda Penggerak, Forum Urindo, dan Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi.

Dalam aksinya, mereka meminta kasus Bank Century diungkap tuntas, dan semua pejabat negara yang terindikasi terlibat dalam kasus Bank Century harus bersedia mundur.

Sedangkan di Bundaran HI, selain massa yang meminta pertanggungjawaban pemerintah, terdapat juga massa pendukung pemerintah. Walaupun berada di pihak yang berseberangan, tidak ada keributan dalam aksi tersebut.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengingatkan massa yang turun jalan untuk mematuhi aturan main. Demo harus dilengkapi dengan pemberitahuan kepada pihak Kepolisian. Jika tak ada izin dari polisi, polisi diminta untuk membubarkan paksa.

“Demo boleh saja asal punya izin. Tetapi kalau saya boleh berpendapat, lebih baik warga Jatim tak usah demo, biar diwakili massa di Jakarta saja. Isu yang diangkat bisa dititipkan kepada temannya di Jakarta,” tegas Gus Ipul di Surabaya.

Ketua Umum PP GP Ansor itu tak melarang massa yang akan menggelar demo. Tapi, katanya, agar tak mengganggu kepentingan masyarakat umum dan mengancam situasi keamanan yang telah kondusif, lebih baik niat demo diurungkan saja.

Menakartrans Muhaimin Iskandar tak melarang kaum buruh jika ingin turun jalan hari ini. Cak Imin—panggilan akrab Muhaimin Iskandar— mempersilakan kaum buruh untuk berdemo dalam menyikapi 100 hari pemerintahan SBY-Boediono. Cak Imin mengingatkan agar agenda yang diusung terkait hak normatif buruh. “Jangan sampai ditunggangi soal politik,” ujarnya.
Selanjutnya - Tak Ada Agenda Turunkan SBY

Rabu, 27 Januari 2010

SBY: Pelihara Tol Kanci-Pejagan

CIREBON - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan beroperasinya jalan tol Kanci-Pejagan sepanjang 35 kilometer, Selasa (26/1). Jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kabupaten Cirebon (Jabar) dan Kabupaten Brebes (Jateng) itu dibangun PT Bakrie Toll Road dengan menelan investasi Rp 2,4 triliun.

Selain tol Kanci-Pejagan, Presiden yang didampingi Ny Ani Yudhoyono juga menandatangani peresmian proyek-proyek infrastruktur yang telah selesai dibangun di beberapa lokasi di Indonesia. Dalam peresmian yang dilaksanakan di pintu tol Mertapada, Kanci, itu, Presiden juga melakukan uji coba jalan tol bersama rombongan. Sebelumnya, rombongan menanam pohon penghijauan di sekitar pintu masuk tol.

Menurut SBY, proyek yang diresmikan itu merupakan sebagian kecil dari rencana pembangunan infrastruktur. Karena itu harus digunakan sebaik-baiknya, mengingat dana yang digunakan bersumber dari APBN. Infrastruktur tersebut juga harus dipelihara agar tidak cepat rusak sehingga tak menelan anggaran lagi. “Semua ini bertujuan agar rakyat mendapatkan pelayanan yang baik,” kata SBY dalam sambutannya.

Dia mengungkapkan, dalam lima tahun ke depan pembangunan akan terus ditingkatkan. Ada tiga agenda pembangunan utama, yakni pembangunan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pembangunan demokrasi yang baik dan matang sehingga bermanfaat, serta meningkatkan keadilan agar pembangunan tidak hanya dinikmati segelintir orang, tetapi besifat development of all. “Untuk itu saya meminta dukungan dan kerja sama seluruh pemerintah daerah,” tandasnya.

Selain tiga agenda itu, lanjut dia, program pro rakyat akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Terutama, di bidang pendidikan dan kesehatan. Lima tahun ke depan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan ditingkatkan menjadi Rp 100 triliun.

Di bidang kesehatan, pemerintah akan melaksanakan renovasi kesehatan. Yakni, mengubah paradigma kesehatan yang semula hanya berpikiran mengobati orang sakit, diubah menjadi agar orang tidak mudah sakit. “Ini tentunya melalui sistem anggaran untuk mencegah masyarakat agar tidak sakit,” ujarnya.

Program 100 Hari

Menteri Pekerjaan Umum Ir Djoko Kirmanto menjelaskan, peresmian sejumlah proyek infrastruktur itu merupakan salah satu dari program 100 hari pemerintahan SBY. Selain jalan tol Kanci-Pejagan, diresmikan juga proyek Pengendali Banjir Medan, Sumatera Utara dengan total dana Rp 818 miliar.

Kemudian, Bendungan Benel di Jembrana (Bali) untuk irigasi senilai Rp 107,4 miliar, Jembatan Layang Amplas di Jalan Sisingamangaraja Kota Medan Sumatera Utara senilai Rp 124 miliar, Jembatan Layang Urip Sumoharjo Kota Makassar Sulawesi Selatan senilai Rp 80 miliar, dan empat proyek jembatan di Jabar dengan total dana Rp 51 miliar. “Tol Kanci-Pejagan merupakan bagian jalan tol trans Jawa. Keberadaannya akan memperlancar arus lalu lintas di pantura Jawa, sekaligus berfungsi sebagai rute alternatif bagi pengguna jalan di wilayah tersebut,” paparnya.

Presiden Direktur dan CEO Bakrieland Hiramsyah S Thaib mengatakan, pembangunan tol Kanci-Pejagan dimulai Juli 2008. Proses pembebasan tanah tercepat di antara ruas tol trans Jawa lainnya, yakni hanya tujuh bulan. “Kami sangat bangga ruas tol ini dapat beroperasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.
Selanjutnya - SBY: Pelihara Tol Kanci-Pejagan

Selasa, 05 Januari 2010

Kapolri Dukung Penuh Satgas Pemberantasan Mafia Hukum

Satgas pemberantasan mafia hukum bertemu Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri 5/1/2010.

Dalam pertemuan itu terlihat Ketua Satgas Kuntoro Mangkusubroto, dan empat anggota yaitu Agus Darmono, Herman Effendi, Mas Achmad Santosa, dan Yunus Hussein termasuk Denny Indrayana sebagai Sekretaris Satgas.

Dalam kesempatan itu Denny menjelaskan, tugas yang diemban Satgas untuk menemukan dan mengikis kasus-kasus hukum yang diwarnai dengan berbagai praktik mafia tidak mudah. Diperlukan kerjasama dengan semua aparat penegak hukum, baik Kejaksaan, kepolisian, maupun KPK.
"Apabila nanti ada langkah pencegahan, penindakan, itu dapat disupport oleh pimpinan penegak hukum.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, secara terpisah mengatakan, dalam pertemuan dengan Satgas, Kapolri menyatakan dukungan penuh atas kerja Satgas. 
 
Sumber : kompas.com
Selanjutnya - Kapolri Dukung Penuh Satgas Pemberantasan Mafia Hukum

Langkah Polri Berantas Mafia Kasus

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, mengatakan, bahwa Polri telah melakukan berbagai langkah untuk memberantas mafia hukum di tubuh kepolisian.

"Kapolri telah memerintahkan untuk melakukan langkah-langkah salah satunya adalah yang ada di Bareskrim," ucap dia di Mabes Polri, Selasa ( 5/1/2010 ).
Lebih lanjut dijelaskan, langkah yang telah dilakukan yaitu antara lain memasang kamera CCTV di seluruh ruang penyidik Bareskrim Mabes Polri. Selain itu, menyiapkan ruang tunggu tamu dan tidak memperbolehkan penyidik menerima tamu di ruang penyidik.
Disamping itu saat ini sedang dibangun Balai Pelayanan Pengaduan Masyarakat di Mabes Polri. 


"Jadi untuk setiap masyarakat yang merasa penanganan kasusnya tidak wajar kita berikan ruang. Mudah-mudahan pertengahan bulan ini selesai," jelas Edward.
Polri akan melakukan gelar perkara terkait masalah yang diadukan masyarakat. "Gelar perkara ini akan melibatkan konsultan independen, penasehat ahli Kapolri, Divisi Propam, dan Divisi Binkum.


Sumber : Kompas.com
Selanjutnya - Langkah Polri Berantas Mafia Kasus

Pembangunan Gedung Densus Segera Dilanjutkan

VIVAnews – Pemerintah akan mengucurkan dana Rp 100 miliar ke Polda Metro Jaya pada 2010. Dana yang diambil dari APBN ini rencananya digunakan untuk merampungkan proyek pembangunan gedung  Detasemen Khusus 88 Antiteror.

“Ini merupakan multi years project, targetnya 2011 bangunan ini akan selesai," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Selasa 5 Januari 2010.

Pembangunan gedung Detasemen 88 ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2004. Tapi prosesnya tersendat-sendat karena terbentur masalah biaya.

Bangunan ini memiliki 23 lantai dengan ketinggian sekitar 300 meter yang berdiri di atas tanah seluas sekitar 14.500 meter persegi.
Selanjutnya - Pembangunan Gedung Densus Segera Dilanjutkan

Suara Merdeka CyberNews