VIVAnews - Departemen Perhubungan menilai ruas tol Kanci-Pejagan milik PT Bakrie Tol Road (BTR) sepanjang 35 km yang menghubungkan Jawa Barat dengan Jawa Tengah, siap dilalui kendaraan.
"Secara prinsip sudah oke. Tinggal tiga catatan saja yang masih harus diselesaikan BTR selaku operator Tol Kanci-Pejagan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso melalui siaran pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Minggu, 27 Desember 2009.
Hal itu, kata Suroyo, terkait dengan telah diserahkannya secara resmi (Profesional Hand Over/PHO) jalan Tol Kanci-Pejagan dari kontraktor pembangunan fisik PT Adhi Karya Tbk kepada Bakrie Toll Road pekan lalu, yang menandai rampungnya pembangunan fisik Tol Kanci - Pejagan.
Tahap awal pemeriksaan Uji Laik Operasi yang dilakukan Tim Departemen Perhubungan terhadap Tol Kanci-Pejagan menunjukkan kondisi fisik ruas tol tersebut sudah laik operasi, tinggal tiga catatan yang harus diselesaikan.
Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan telah menurunkan tim untuk melaksanakan pemeriksaan awal pada 22-23 Desember 2009.
Menurut Suroyo, tim tersebut akan kembali mengecek, setelah seluruh catatan yang disampaikan pada pemeriksaan awal sudah dipenuhi seluruhnya.
Ditjen Hubdat menyampaikan tiga syarat yang harus diselesaikan sebelum tol resmi beroperasi, di antaranya penambahan pagar pengaman (guardrail) pada daerah dengan ketinggian tiga meter, penambahan rambu dan marka jalan, serta pemasangan pita kejut.
Kahumas Ditjen Hubdat Djoko Laksono menambahkan, pelaksanaan Uji Laik Operasi atas ruas tol tersebut melibatkan tiga tim lintas departemen yang bertugas melakukan pemeriksaan kelaikan jalan. Yaitu tim manajemen dan rekayasa lalu lintas (MRLL) dari Ditjen Hubdat, tim konstruksi jalan dan jembatan (berada di bawah Departemen PU dan BPJT), serta tim administrasi dan pengoperasian (Departemen PU dan BPJT).
Bila semua rekomendasi telah diselesaikan operator, Dirjen Hubdat akan segera mengirim surat persetujuan kepada Departemen PU dan BPJT, yang menyatakan bahwa dari aspek manajemen lalu lintas, ruas Kanci-Pejagan telah memenuhi kelaikan sebagai jalan tol.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bakrie Tol Road Harya M Hidayat menyambut positif atas rekomendasi yang disampaikan Departemen Perhubungan. Dia memberikan apresiasi tinggi terhadap dukungan pemerintah agar ruas tol kanci-Pejagan yang menghabiskan dana investasi sebesar Rp 2,1 triliun itu bisa beroperasi secepatnya, sesuai target 100 hari Departemen PU.
Harya juga siap memenuhi seluruh kriteria yang diperlukan guna memenuhi standar ULO (Uji Layak Operasi). "Insya Allah dalam waktu dekat kami dapat segera beroperasi," kata dia.
Menurutnya, manajemen BTR sudah berkoordinasi penuh dengan berbagai pihak termasuk kontraktor pembangunan fisik PT Adhi Karya untuk segera memenuhi rekomendasi Ditjen Hubdat.
Harya manambahkan, saat ini manajemen BTR juga telah melakukan pelatihan kepada sekitar 115 karyawan calon pegawai tol, yang sebagian besar SDM nya berasal dari penduduk di sekitar areal tol.
Selain telah merampungkan berbagai kelengkapan tol utama, Bakrie Toll Road juga sedang menyelesaikan pembangunan area peristirahatan (rest area), serta sentra usaha kecil menengah (UKM) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitar jalan tol.
Seperti diketahui, pekan lalu, kontraktor pembangunan fisik PT Adhi Karya telah menyerahkan secara resmi (PHO) jalan Tol Kanci-Pejagan kepada Bakrie Toll Road. Seluruh kelengkapan tol Kanci-Pejagan, mulai dan badanjalan, bahu jalan, penunjuk arah, marka jalan, gerbang tol, serta kantor operasi seluruhnya sudah selesai dikerjakan kontraktor.
Bakrie Toll Road, kata Harya, secara resmi telah mengirimkan surat kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk menurunkan Tim Teknis Uji Layak Operasi.
BPJT pun hari Selasa lalu, telah menjawab surat itu dan berjanji menurunkan tim.
"Secara prinsip sudah oke. Tinggal tiga catatan saja yang masih harus diselesaikan BTR selaku operator Tol Kanci-Pejagan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso melalui siaran pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Minggu, 27 Desember 2009.
Hal itu, kata Suroyo, terkait dengan telah diserahkannya secara resmi (Profesional Hand Over/PHO) jalan Tol Kanci-Pejagan dari kontraktor pembangunan fisik PT Adhi Karya Tbk kepada Bakrie Toll Road pekan lalu, yang menandai rampungnya pembangunan fisik Tol Kanci - Pejagan.
Tahap awal pemeriksaan Uji Laik Operasi yang dilakukan Tim Departemen Perhubungan terhadap Tol Kanci-Pejagan menunjukkan kondisi fisik ruas tol tersebut sudah laik operasi, tinggal tiga catatan yang harus diselesaikan.
Ditjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan telah menurunkan tim untuk melaksanakan pemeriksaan awal pada 22-23 Desember 2009.
Menurut Suroyo, tim tersebut akan kembali mengecek, setelah seluruh catatan yang disampaikan pada pemeriksaan awal sudah dipenuhi seluruhnya.
Ditjen Hubdat menyampaikan tiga syarat yang harus diselesaikan sebelum tol resmi beroperasi, di antaranya penambahan pagar pengaman (guardrail) pada daerah dengan ketinggian tiga meter, penambahan rambu dan marka jalan, serta pemasangan pita kejut.
Kahumas Ditjen Hubdat Djoko Laksono menambahkan, pelaksanaan Uji Laik Operasi atas ruas tol tersebut melibatkan tiga tim lintas departemen yang bertugas melakukan pemeriksaan kelaikan jalan. Yaitu tim manajemen dan rekayasa lalu lintas (MRLL) dari Ditjen Hubdat, tim konstruksi jalan dan jembatan (berada di bawah Departemen PU dan BPJT), serta tim administrasi dan pengoperasian (Departemen PU dan BPJT).
Bila semua rekomendasi telah diselesaikan operator, Dirjen Hubdat akan segera mengirim surat persetujuan kepada Departemen PU dan BPJT, yang menyatakan bahwa dari aspek manajemen lalu lintas, ruas Kanci-Pejagan telah memenuhi kelaikan sebagai jalan tol.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bakrie Tol Road Harya M Hidayat menyambut positif atas rekomendasi yang disampaikan Departemen Perhubungan. Dia memberikan apresiasi tinggi terhadap dukungan pemerintah agar ruas tol kanci-Pejagan yang menghabiskan dana investasi sebesar Rp 2,1 triliun itu bisa beroperasi secepatnya, sesuai target 100 hari Departemen PU.
Harya juga siap memenuhi seluruh kriteria yang diperlukan guna memenuhi standar ULO (Uji Layak Operasi). "Insya Allah dalam waktu dekat kami dapat segera beroperasi," kata dia.
Menurutnya, manajemen BTR sudah berkoordinasi penuh dengan berbagai pihak termasuk kontraktor pembangunan fisik PT Adhi Karya untuk segera memenuhi rekomendasi Ditjen Hubdat.
Harya manambahkan, saat ini manajemen BTR juga telah melakukan pelatihan kepada sekitar 115 karyawan calon pegawai tol, yang sebagian besar SDM nya berasal dari penduduk di sekitar areal tol.
Selain telah merampungkan berbagai kelengkapan tol utama, Bakrie Toll Road juga sedang menyelesaikan pembangunan area peristirahatan (rest area), serta sentra usaha kecil menengah (UKM) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di sekitar jalan tol.
Seperti diketahui, pekan lalu, kontraktor pembangunan fisik PT Adhi Karya telah menyerahkan secara resmi (PHO) jalan Tol Kanci-Pejagan kepada Bakrie Toll Road. Seluruh kelengkapan tol Kanci-Pejagan, mulai dan badanjalan, bahu jalan, penunjuk arah, marka jalan, gerbang tol, serta kantor operasi seluruhnya sudah selesai dikerjakan kontraktor.
Bakrie Toll Road, kata Harya, secara resmi telah mengirimkan surat kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk menurunkan Tim Teknis Uji Layak Operasi.
BPJT pun hari Selasa lalu, telah menjawab surat itu dan berjanji menurunkan tim.
0 komentar:
Posting Komentar