Kepolisian Daerah Sumatra Utara hari Minggu (11/4) menahan enam orang yang diduga terlibat dalam gerakan terorisme di Indonesia.
Keenam pria tersebut ditangkap di wilayah kepolisian Medan Kota oleh patroli jalan raya ketika mobil mereka yang sangat kotor berhenti di posisi yang membuat petugas curiga.
Namun, kata jurubicara Poldasu, Kombes Baharuddin Dja'far kepada BBC Indonesia, tidak ditemukan barang bukti yang bisa dikaitkan dengan kegiatan terorisme.
Baharuddin mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan identitas lengkap para tersangka yang ditahan.
"Masih dalam proses pengembangan, bekerja sama antara Mabes Polri dan Polda Sumatra Utara beserta jajarannya " katanya.
Kapolda Sumatra Utara, Irjen Oegroseno, sebelumnya mengatakan kepada para wartawan bahwa keenam pria tersebut adalah buronan teroris Mabes Polri.
Tentang ini, Baharuddin membenarkan bahwa mereka itu ada dalan DPO (daftar pencarian orang-red) Mabes Polri.
"Namun akan sangat tergantung pada pengembangan yang dilakukan oleh Mabes Polri dan Polda Sumatra Utara," tambahnya.
Ketika ditanya dari kelompok mana para tersangka itu berasal, Kombes Baharuddin juga belum bisa memastikannya. Dia hanya mengatakan mereka adalah pelarian dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam.
"Tentu untuk menelusuri lebih jauh lagi, harus menunggu hasil pemeriksaan tim Polda Sumatra Utara dan tim Mabes Polri," ujar Baharuddin.
Sewaktu ditanyakan apakah ada ciri-ciri pada keenam orang yang ditahan itu yang membuat polisi bisa menjatuhkan sangkaan teroris kepada mereka, Kombes Baharuddin mengatakan bahwa seorang di antara mereka memilki luka tembakan di lengan kiri yang tampak tidak pernah diobati.
Luka tembakan ini diperkirakan dialami orang tersebut ketika terjadi baku tembak antara polisi dan para tersangka teroris di wilayah Aceh pada awal Maret.
"Diidentifikasikan sementara ini pada saat itu terkena tembakan di Nangroe Aceh Darussalam," kata jurubicara Polda Sumut.
Baharuddin menjelaskan lebih lanjut bahwa dari keterangan yang diperoleh, mereka sebagian besar datang dari luar wilayah Aceh.
Ada satu orang yang berasal dari kawasan selatan Sumatra sedangkan selebihnya dari Jawa.
"Lebih banyak dari Jawa dan ada salah satu yang berasal dari Lampung."
Kombes Baharuddin mengatakan mereka ditangkap karena kepekaan petugas patroli terhadap gerak-gerik para tersangka bersama mobil mereka.
"Ada yang janggal atau aneh pada saat patroli melihat mobil mereka di jalan. Mereka berhenti di tempat yang tidak semestinya," katanya.
Itulah yang membuat perhatian petugas tertarik untuk melakukan pemeriksaan.
Laporan-laporan media menyebutkan keenam tersangka teroris itu ditahan di Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Jalan ini adalah jalan utama di Medan sekaligus jalan lintas Sumatra yang menghubungkan Banda Aceh dan Bandarlampung.
Sumber : BBC
0 komentar:
Posting Komentar