Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan salah satu jenazah yang tewas dalam penyergapan di Pamulang, Tangerang Selatan adalah Dulmatin alias Yahya alias Mansyur alias Joko Pitono.
Kepastian bahwa jenazah yang ditembak mati di sebuah warung internet hari Selasa 9 Maret baru dapat diketahui pukul 10.00 WIB.
Kepastian bahwa jenazah yang ditembak mati di sebuah warung internet hari Selasa 9 Maret baru dapat diketahui pukul 10.00 WIB.
Kapolri menjelaskan,"Untuk identitas 002 adalah jenazah Ridwan sebagai pengawal dan 003 adalah Nur Hasan yang juga pengawal. Sedangkan 001, 100 persen dengan tingkat kekeliruan 1:100 ribu triliun, betul dan bisa dipertanggungjawabkan yang bersangkutan adalah Dulmatin alias Yahya alias Mansyur alias Joko Pitono."
Dulmatin adalah salah seorang tersangka utama pengemboman Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, kebanyakan warga Australia.
Dua tersangka lainnya yakni Dr Azahari dan Noordin M Top telah tewas dalam penyergapan kepolisian di Malang tahun 2005 dan di Solo tahun 2009.
Tes DNA
Dulmatin sudah menjadi buronan sejak pengeboman Bali tahun 2002
Sebelum penjelasan Kapolri itu, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Mussadeq menjelaskan, "Kami simpulkan bahwa jenazah nomor 001, cocok 100 persen dengan profil DNA yang ada di data base kami dengan keakuratan mendekati 100 persen, atau tingkat kesalahan 1:100 triliun."
Menurut Mussadeq, Polri telah mencocokkan DNA jasad nomor 001 itu dengan dua contoh DNA dari keluarganya.
Dulmatin sudah menjadi buronan sejak pengeboman Bali tahun 2002
Sebelum penjelasan Kapolri itu, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal Mussadeq menjelaskan, "Kami simpulkan bahwa jenazah nomor 001, cocok 100 persen dengan profil DNA yang ada di data base kami dengan keakuratan mendekati 100 persen, atau tingkat kesalahan 1:100 triliun."
Menurut Mussadeq, Polri telah mencocokkan DNA jasad nomor 001 itu dengan dua contoh DNA dari keluarganya.
"Dia dibandingkan dengan DNA Ibu Masriati dan seorang anak Ali Usman berusia 12 tahun," tuturnya.
Hj Masriati adalah ibu kandung dari Joko Pitono alias Dulmatin. Dua jasad lainnya diketahui beridentitas Ridwan dan Hasan Nur. Keduanya diketahui adalah pengawal dari Dulmatin alias Joko Pitono.
Di Canberra, Australia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membenarkan bahwa tersangka teroris Dulmatin tewas dalam sebuah penyergapan polisi di Pamulang, Tangerang Selatan.
"Saya mendapat berita dari Tanah Air, setelah Indonesia melumpuhkan dua tokoh teroris Dr Azahari dan Noordin Mohamad Top yang mengganggu Indonesia, yang mengganggu Asia Tenggara," ujar Yudhoyono dalam jamuan makan siang menjelang Pidato di Parlemen Australia di Canberra.
"Alhamdulillah, kepolisian Indonesia telah melumpuhkan satu tokoh teroris Asia Tenggara, Dulmatin, yang kemarin telah dilumpuhkan dalam operasi kepolisian di Jakarta," lanjut Yudhoyono.
Sumber : BBC
1 komentar:
babat habis teroris diindonesia, jangan beri kesempatan...bravo Polri
Posting Komentar