Kamis, 04 Juni 2009

CHILD ABUSE

http://www.uen.org - Saat ini banyak berita tentang tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Hal ini dikalangan medik dikatakan dengan Child Abuse.

Lalu apakah Abuse itu?, Abuse dapat dikatakan / didefinisikan sebagai tindakan kekerasan / mencederai oleh seseorang terhadap orang lain. Kejadian ini dapat menimbulkan akibat yang panjang, seorang anak yang pernah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri ataupun orang lain dimasa kecilnya, dapat menjadi orang tua yang memperlakukan anaknya dengan cara yang sama.

Child Abuse dapat dikategorikan menjadi 4 antara lain :

  • Emotional Abuse Perlakuan yang dilakukan oleh orang tua seperti menolak anak, meneror, mengabaikan anak, atau mengisolasi anak. Hal ini akan membuat anak merasa dirinya tidak dicintai, dan tidak bernilai. sehingga menyebabkan kerusakan mental fisik, sosial, dan emosional anak.
  • Physical Abuse Cedera yang dialami seorang anak bukan karena kecelakaan atau tindakan yang dapat menyebabkan cedera serius atau tindakan yang dilakukan oleh orangtua sehingga mencederai anak.
  • Neglect – Kegagalan orangtua untuk memberikan kebutuhan yang sesuai bagi anak, seperti tidak memberikan kehidupan dirumah yang aman, dan nyaman, makanan, pakaian, pengobatan, atau meninggalkan anak sendirian atau dengan seseorang yang tidak dapat merawatnya dengan baik.
  • Sexual Abuse- Menggunakan anak untuk tindakan / dijadikan obyek sexual, atau aktifitas sexual lainnya kepada anak.
Menurut Helfer dan Kempe dalam Pillitery ada 3 faktor yang menyebabkan child abuse , yaitu :

1. Potensi orangtua untuk melukai anak.
2. Pandangan orangtua, anaknya terlihat berbeda dengan anak lain.
3. Kejadian khusus yang dialami oleh orangtua.

Menurut Rusel dan Margolin, pelaku kekerasan pada anak lebih banyak dilakukan oleh wanita dibandingkan pria, mengapa ? hal ini disebabkan karena wanita merupakan pemberi perawatan anak yang utama. Sedangkan pria lebih banyak melakukan sex abuse, ayah tiri mempunyai kemungkinan 5 sampai 8 kali lebih besar untuk melakukannya daripada ayah kandung (Smith dan Maurer).



0 komentar:

Posting Komentar

Suara Merdeka CyberNews