BREBES- Sebanyak 17 titik di Kabupaten Brebes menjadi daerah rawan macet saat arus mudik dan balik Lebaran tahun 2009. Daerah itu tersebar merata di jalur pantura, tengah dan selatan.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Brebes, Suprapto SH mengatakan, di jalur pantura terdapat sebanyak enam titik rawan macet.
Sedangkan, di jalur tengah empat titik dan jalur selatan tujuh titik. ”Di pantura dan tengah rata-rata titik rawan macet di pasar tumpah dan persimpangan jalan. Sementara di jalur selatan, selain di pasar tumpah juga di perlintasan KA dan jalan menanjak,” terangnya.
Menurut dia, penyebab utama munculnya titik rawan macet itu di antaranya, karena kegiatan perdagangan yang memakan satu lajur jalan. Lalu lintas kendaraan lokal dan penyeberang jalan pada pusat kegiatan ekonomi, serta parkir di badan jalan (on street parking) pada beberapa ruas jalan utama sehingga mengurangi kapasitas jalan. Potensi kemacetan juga muncul karena adanya perbaikan ruas jalan dan laju kendaraan yang melambat pada jalan menanjak. ”Untuk mengatasi, titik rawan macet ini beberapa upaya telah kami siapkan saat arus mudik dan balik Lebaran,” katanya.
Dia menjelaskan, sedikitnya ada enam langkah yang akan ditempuh untuk mengantisipasi titik rawan macet tersebut. Di antaranya, pengalihan arus untuk mengurangi pembebanan jalur melalui sistem buka tutup, menyalakan kedip kuning pada setiap traffic light dan mengalihkan titik konfik simpang dengan menyiapkan lokasi balik arah. Langkah itu seperti yang diterapkan di simpang tiga Tanjung dan simpang tiga Pejagan.
Di samping itu, lanjut dia, pihaknya akan membagi lajur lalu lintas atau split arah menjadi 70% - 30% dengan menerapkan pola lajur 3-1 untuk dua arah. Kemudian, pemasangan rambu portable, barikade, dan traffic cone. ”Kami juga akan menempatkan personel pengamanan di titik rawan kemacetan. Kami harapkan melalui upaya ini titik rawan macet bisa tertangani dan laju kendaraan pemudik tetap lancar,” paparnya. (Suara Merdeka)
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Brebes, Suprapto SH mengatakan, di jalur pantura terdapat sebanyak enam titik rawan macet.
Sedangkan, di jalur tengah empat titik dan jalur selatan tujuh titik. ”Di pantura dan tengah rata-rata titik rawan macet di pasar tumpah dan persimpangan jalan. Sementara di jalur selatan, selain di pasar tumpah juga di perlintasan KA dan jalan menanjak,” terangnya.
Menurut dia, penyebab utama munculnya titik rawan macet itu di antaranya, karena kegiatan perdagangan yang memakan satu lajur jalan. Lalu lintas kendaraan lokal dan penyeberang jalan pada pusat kegiatan ekonomi, serta parkir di badan jalan (on street parking) pada beberapa ruas jalan utama sehingga mengurangi kapasitas jalan. Potensi kemacetan juga muncul karena adanya perbaikan ruas jalan dan laju kendaraan yang melambat pada jalan menanjak. ”Untuk mengatasi, titik rawan macet ini beberapa upaya telah kami siapkan saat arus mudik dan balik Lebaran,” katanya.
Dia menjelaskan, sedikitnya ada enam langkah yang akan ditempuh untuk mengantisipasi titik rawan macet tersebut. Di antaranya, pengalihan arus untuk mengurangi pembebanan jalur melalui sistem buka tutup, menyalakan kedip kuning pada setiap traffic light dan mengalihkan titik konfik simpang dengan menyiapkan lokasi balik arah. Langkah itu seperti yang diterapkan di simpang tiga Tanjung dan simpang tiga Pejagan.
Di samping itu, lanjut dia, pihaknya akan membagi lajur lalu lintas atau split arah menjadi 70% - 30% dengan menerapkan pola lajur 3-1 untuk dua arah. Kemudian, pemasangan rambu portable, barikade, dan traffic cone. ”Kami juga akan menempatkan personel pengamanan di titik rawan kemacetan. Kami harapkan melalui upaya ini titik rawan macet bisa tertangani dan laju kendaraan pemudik tetap lancar,” paparnya. (Suara Merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar