CyberNews. Ditjen Perkeretaapian, Dephub, mulai melakukan kajian terhadap rencana menghidupkan lagi jalur kereta api (KA) Magelang-Yogyakarta. ‘’Tahap pertama adalah sosialisasi dengan pemda yang akan dilalui jalur KA tersebut,’’ kata Dirjen Perkeretaapian, Tunjung Irawan, Senin.
Dia menerangkan, selain dengan pemda, juga bekerja sama dengan konsultan untuk kajian secara teknis. ‘’Kajian dilaksanakan secara komprehensif, dan memakan waktu selama setahun. Bila kajian sudah selesai dan hasilnya jalur KA Magelang-Yogjakarta bisa dihidupkan lagi, maka paling lambat tahun 2011 sudah mulai dibangun jalurnya,’’ terangnya.
Kajian yang dilakukan, lanjutnya, menyangkut design enginering detail (DED) jembatan dan juga track-track-nya. ‘’Dana untuk membiayai proyek itu dari APBN. Saya memperkirakan biaya untuk membangun rel KA untuk setiap 1 km antara Rp15 M hingga Rp 20 M.’’
Ditanya mengenai banyaknya jalur rel KA yang sudah didirikan rumah, Tunjung menjelaskan, itu merupakan urusan pemda setempat. Makanya, kita meminta bantuan pemda untuk mengatasi masalah itu.
Dia membantah, rumah-rumah yang dibangun di atas tanah rel KA sudah seizin PJKA dengan cara menyewa. ‘’Kami tidak pernah menyewakan tanah di atas rel KA. Kalau ada yang bilang sudah membayar sewa pasti ke oknum, bukan kepada lembaga,’’ tegasnya.
Tunjung membenarkan, rencana menghidupkan lagi jalur KA Magelang-Yogyakarta atas permintaan Presiden SBY. ‘’Beliau ingin ada KA untuk melayani Taruna Akmil seperti dulu lagi. Apalagi sekarang ada SMA Taruna Nusantara. Namun, yang paling utama untuk melayani masyarakat,’’ ungkapnya sambil menambahkan, transportasi KA selain murah dan efisien, juga tidak merusak lingkungan.
Seperti diberitakan (28/9), Presiden SBY meminta Menteri Perhubungan Ir Jusman Safii Djamal untuk menghidupkan lagi jalur KA Magelang-Yogjakarta. Namun, muncul beberapa kendala, seperti Stasiun Muntilan sudah berubah menjadi terminal bus. Jalur KA Magelang-Yogyakarta ditutup sejak 1977-1978. Dulu, jalur KA itu melayani taruna Akmil ketika berlibur dan masyarakat umum.
Dia menerangkan, selain dengan pemda, juga bekerja sama dengan konsultan untuk kajian secara teknis. ‘’Kajian dilaksanakan secara komprehensif, dan memakan waktu selama setahun. Bila kajian sudah selesai dan hasilnya jalur KA Magelang-Yogjakarta bisa dihidupkan lagi, maka paling lambat tahun 2011 sudah mulai dibangun jalurnya,’’ terangnya.
Kajian yang dilakukan, lanjutnya, menyangkut design enginering detail (DED) jembatan dan juga track-track-nya. ‘’Dana untuk membiayai proyek itu dari APBN. Saya memperkirakan biaya untuk membangun rel KA untuk setiap 1 km antara Rp15 M hingga Rp 20 M.’’
Ditanya mengenai banyaknya jalur rel KA yang sudah didirikan rumah, Tunjung menjelaskan, itu merupakan urusan pemda setempat. Makanya, kita meminta bantuan pemda untuk mengatasi masalah itu.
Dia membantah, rumah-rumah yang dibangun di atas tanah rel KA sudah seizin PJKA dengan cara menyewa. ‘’Kami tidak pernah menyewakan tanah di atas rel KA. Kalau ada yang bilang sudah membayar sewa pasti ke oknum, bukan kepada lembaga,’’ tegasnya.
Tunjung membenarkan, rencana menghidupkan lagi jalur KA Magelang-Yogyakarta atas permintaan Presiden SBY. ‘’Beliau ingin ada KA untuk melayani Taruna Akmil seperti dulu lagi. Apalagi sekarang ada SMA Taruna Nusantara. Namun, yang paling utama untuk melayani masyarakat,’’ ungkapnya sambil menambahkan, transportasi KA selain murah dan efisien, juga tidak merusak lingkungan.
Seperti diberitakan (28/9), Presiden SBY meminta Menteri Perhubungan Ir Jusman Safii Djamal untuk menghidupkan lagi jalur KA Magelang-Yogjakarta. Namun, muncul beberapa kendala, seperti Stasiun Muntilan sudah berubah menjadi terminal bus. Jalur KA Magelang-Yogyakarta ditutup sejak 1977-1978. Dulu, jalur KA itu melayani taruna Akmil ketika berlibur dan masyarakat umum.
1 komentar:
Bagaimana proses pembangunan kembali jalur mati ini? Apakah jalur yang telah tertimbun aspal dan bangunan permanen akan digantikan dengan jalur yang baru di lokasi yang berbeda?
Posting Komentar