Selasa, 01 September 2009

Presiden Resmikan Diorama Sejarah

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Diorama (pameran arsip) sejarah perjalanan bangsa. Dalam acara di kantor Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), SBY sekaligus mencanangkan program Arsip Masuk Desa (AMD). Kunjungan SBY ke kantor ANRI di Jl Ampera Raya No 7 Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Senin (31/8), merupakan kunjungan pertama oleh presiden.

Diorama sejarah perjalanan bangsa merupakan pengungkapan proses dinamika bangsa dari masa ke masa yang ditampilkan melalui perpaduan arsip, seni, dan teknologi. “Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa dibangun pada gedung seluas 750 M2 dan dibagi dalam delapan hall. Sebelum pintu masuk Diorama terukir wajah enam presiden RI, yaitu Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ  Habibie, Presiden KH Abdurahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden SBY. Semua Presiden tersenyum dan kami beri judul Senyummu Indonesiaku,” ujar Kepala ANRI, Djoko Utomo.
Menurut dia, dibangunnya Diorama itu untuk membangkitkan ikatan emosional anak bangsa terhadap tanah air sejak usia dini. “Program Arsip Masuk Desa dibuat karena desa merupakan garda terdepan dalam pemberian layanan kepada masyarakat. Di samping itu, konsep demokrasi di Indonesia bermula dari desa, termasuk di dalamnya pemilihan kepala desa secara langsung," ujarnya.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Aburizal Bakrie dalam sambutannya mengatakan, Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa merupakan dokumentasi se-abad kebangkitan bangsa yang periodisasinya diawali dengan masa kejayaan nusantara, masa kebangkitan, masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, menjaga keutuhan bangsa dan mengisi kemerdekaan hingga masa reformasi.
"Wahana ini menggambarkan proses dinamika bangsa dari Sabang hingga Merauke, khususnya dalam kehidupan bepolitik, ekonomi dan sosial budaya yang mengarah pada integrasi nasional dalam kerangka NKRI," ujar pria yang akrab disapa Ical. (JPNN)

0 komentar:

Posting Komentar

Suara Merdeka CyberNews