Selasa, 29 September 2009

Ceroboh, Banyak Tentara Tewas di Jalan

Radar Pekalongan - KECEROBOHAN anggota TNI di jalan raya membuat banyak dari mereka menjadi korban kecelakaan. Selama Agustus 2009, terjadi 8 kecelakaan yang melibatkan tentara dan menimbulkan 5 korban jiwa.

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Haryadi Soetanto menegaskan anggota TNI harus meningkatkan disiplin, berlatih, dan tak sewenang-wenang agar tak celaka di jalan.
Hal tersebut diungkapkan Pangdam di sela menghadiri acara donor darah dalam rangka HUT ke 64 TNI di DP Mal Selasa (29/9). Haryadi mengungkapkan dari 8 kecelakaan yang mengakibatkan 5 prajurit meninggal dunia, semuanya kecelakaan tunggal. “Ada yang menabrak pohon, menabrak pilar, dan lain-lain. Ini kan jelas kecerobohan,” ujarnya.
Sebagian besar korban adalah tentara baru yang mengendarai sepeda motor. “Ini kan sayang sekali, mereka belum sempat mengabdikan diri pada bangsa dan negara. Tapi harus meninggal di jalan karena tabrakan,” lanjutnya.
Dia berharap ke depan anggota TNI meningkatkan disiplin dan keselamatan di jalan raya. Sikap mental prajurit juga harus dirubah agar tak sewenang-wenang di jalan raya.
“Jangan mentang-mentang tentara, lalu menunjukkan di jalan kalau aku ini tentara. Ditabrak truk kan bisa tewas juga,” ujar dia.

Disiplin tentara dalam berlalu lintas lanjutnya juga sangat penting demi keselamatan. Untuk meningkatkan hal tersebut, Polisi Militer (POM) rutin menggelar operasi yustisi dan penegakan ketertiban (gaktib). “Yang diperiksa tak hanya SIM dan surat jalan saat keluar asrama. Tapi juga perlengkapan dan kelayakan kendaraan,” tandasnya.

Banyaknya prajurit yang menjadi korban kecelakaan menurutnya juga terkait masalah ketrampilan berkendara. Karenanya dia menghimbau tentara juga harus ikut ujian SIM sesuai prosedur. “Saya minta kepada polisi, kalau tentara minta SIM dites dulu. Jangan mentang-mentang tentara dan kenal dekat, langsung diberi begitu saja,” paparnya.

Ke depan Haryadi berharap tak ada lagi prajurit yang meninggal sia-sia di jalan. “Membentuk satu prajurit itu mahal. Rakyat yang membiayai, mereka tak boleh mati sia-sia,” ungkapnya.

Acara donor darah yang digelar kemarin akan dilaksanakan higga 1 Oktober mendatang. Kepala Instalasi Rawat Inap RST Bhakti Wira Tamtama Mayor Suharto mengatakan pihaknya menyiapkan 1.000 prajurit untuk turut serta dalam donor darah.
“Mereka berasal dari AD, AL, dan AU di Semarang dan sekitarnya,” katanya. Donor darah diharapkan bisa menjadi wujud manunggalnya TNI dengan masyarakat. “Kebetulan saat ini stok di PMI kosong. Kami berharap ini bermanfaat,” tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Suara Merdeka CyberNews