Senin, 13 Juli 2009

KA Argo Bromo anjlog di Batang

KA Argo Bromo Anggrek, anjlok di Batang minggu 12/07.
Dua kereta yakni Kereta Sindoro Pagi (jurusan Semarang-Gambir), dan Fajar Utama (jurusan Semarang-Pasar Senen) memutar melalui jalur selatan. Sementara itu, Kereta Harina (jurusan Bandung-Semarang) masih tertahan di Batang, tetapi penumpangnya dialihkan menggunakan bus.

Kereta dari Semarang menuju Jakarta, bila tidak melintasi jalur utara (Semarang-Cirebon), harus memutar melewati Semarang-Brumbung-Gubug-Gundih-Solo-Yogyakarta-Wates-Kutoarjo-Purwokerto-Cirebon.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Komunikasi PT KA Adi Suryatmini, Minggu, yang dihubungi di Bandung.
Adi mengatakan, seluruh pegawai PT KA di Daerah Operasi IV Semarang bekerja keras untuk mengangkat KA Argo Anggrek yang anjlok.
"Kereta pagi dari kedua kota, Jakarta dan Surabaya, telah berangkat. Jadi, mudah-mudahan mereka dapat lewat di lintas Semarang-Cirebon," ujar dia. 
Pengalihan perjalanan kereta api (KA) jalur utara ke selatan akibat anjloknya gerbong KA Argo Bromo Anggrek di dekat Stasiun Plabuhan, Batang, Jawa Tengah, Minggu tidak mengganggu jadwal perjalanan kereta api lainnya.
"Pengalihan perjalanan KA jalur utara (Semarang) ke jalur selatan tidak mengganggu jadwal perjalanan KA jalur selatan, dan keberangkatan kereta tetap sesuai jadwal," kata Kepala Humas PT KA Daop VI Eko Budianto di Jogja, Minggu.
"Karena dari jalur utara dialihkan ke jalur selatan, maka kedatangan kereta api di stasiun tujuan akan molor sekitar dua jam," katanya.
TIBA
Adi Suryatmini, menambahkan, seluruh penumpang KA Argo Bromo Anggrek yang anjlok di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sudah tiba di Surabaya.
KA 4 Argo Bromo Anggrek tersebut, berangkat dari Stasiun Gambir, Sabtu (11/7) pukul 21.30, kemudian dijadwalkan tiba di Stasiun Tawang-Semarang Minggu (12/7) pukul 03.22. Tapi nyatanya, KA Argo Bromo Anggrek itu anjlok, Minggu pukul 03.15.
"Penumpang dari tiga gerbong kereta yang anjlok, digabung dengan gerbong kereta di depannya hingga Stasiun Tawang. Lalu, rangkaian KA Argo Bromo Anggrek itu ditambah tiga gerbong kelas eksekutif (K1) langsung ke Surabaya," ujar Adi.
Diakui Adi, dia belum mendapatkan jumlah pasti penumpang KA Argo Bromo Anggrek yang naas itu. Tetapi, dipastikannya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Juru bicara Departemen Perhubungan, Bambang S Ervan menginformasikan, rangkaian KA Argo Bromo Anggrek itu terdiri dari Lokomotif CC 20336, disusul kereta barang dengan genset BP -97903, kereta penumpang satu K1-97022, kereta penumpang dua K1-01902, kereta makan M-01902, kereta penumpang tiga K1-91910, kereta penumpang empat K1-0199 , kereta penumpang lima K1-97905 (anjlok), kereta penumpang enam K1-97912 (anjlok), kereta penumpang tujuh K1-97913 (anjlok), kereta barang B-07517.
Sejauh ini, KA Argo Bromo Anggrek merupakan kereta tercepat di ruas Jakarta-Surabaya (725 kilometer) dengan waktu tempuh hanya 9 jam. Bandingkan dengan KA Bima yang membutuhkan 13 jam, atau KA Kertajaya dengan waktu tempuh 17 jam.

Rangkaian KA ini, ketika melaju dari Jakarta menuju Surabaya hanya berhenti di Jatinegara, Pekalongan, dan Semarang Tawang. KA Argo Bromo Anggrek merupakan penerus KA JS-950 (Jakarta-Surabaya 9 jam 50 menit), yang merupakan kebanggaan rezim Soeharto.

0 komentar:

Posting Komentar

Suara Merdeka CyberNews