RADAR PEKALONGAN - Puluhan karyawan Sri Ratu Mega Centre (MC), mendatangi Maposekta Pekalongan Barat, Rabu (15/7). Kedatangan mereka dipicu rasa solidaritas, menyusul salah satu rekannya yang juga karyawan perusahaan tersebut diperiksa di sana.
Pemeriksaan ini karena karyawan tersebut diduga melakukan pemukulan terhadap rekan kerjanya sendiri. Kabar yang beredar, rekan mereka itu akan ditahan. Sementara puluhan karyawan yang datang itu menuntut agar kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
Sekitar 45 menit berada di lokasi, akhirnya Sekertaris SPN Kota Pekalongan, Budi Pratomo meminta agar mereka meninggalkan Mapolsekta. "Saya mohon anda sekalian menunggu di Sri Ratu Mega Centre saja, namun jangan membubarkan diri," ajaknya.
Peristiwa itu bermula dari perkelahian antara salah seorang supervisor yakni Sofan Regen dengan seorang karyawan lainya yakni Gatot.
"Sebenarnya peristiwa itu sudah diselesaikan secara kekelurgaan namun tiba-tiba saja rekan kami, Gatot, dipanggil ke Mapolsekta untuk diperiksa dan kabarnya akan ditahan, jujur saja kami kaget mendengarnya," ungkap karyawan tadi.
Sementara itu, Ketua PUK SPN MC Tarjo menceritakan peristiwa ini bermula saat Pilpres lalu. Ketika itu, ditempat kerjanya hanya berangkat satu shift.
Karena pekerja kosong, pihak perusahaan meminta salah seorang supervisor yakni Sofan Regen, untuk menjaga tempat Absen.
"Saat Gatot akan pulang dan meminta kartu absennya, sempat terjadi kesalahpahaman antarkeduanya yang berujung pemukulan Gatot pada Sofan," bebernya.
Kejadian tersebut menurutnya adalah perkelahian murni yang sebenarnya sudah didamaikan.
"Tiba-tiba saja Gatot tadi siang menghubungi saya katanya diperiksa di Mapolsekta dan akan ditahan, makanya kami dan teman-teman datang ke sini untuk memberi dukungan moral," sambung Tarjo.
Dia berharap agar kasus ini bisa diselesaikan di internal perusahaan saja untuk menghindari dampak lainya yang akan merugikan perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar