Radar Pekalongan - Kereta Api Fajar Utama Bisnis jurusan Semarang-Jakarta nomor loko CC 20115 yang membawa 9 gerbong dalam 1 rangkaian Jumat (21/8) sekitar pukul 11.30 WIB menabrak sebuah dump truk Nopol E 8049 G yang dikemudikan Hasanudin bin Watra (29) warga Desa Penusupan.
Kejadian bermula saat dump truk bermuatan urugan tanah melintas di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Kedawung, Padaharja, Kecamatan Kramat. Saat melintas itu, tiba-tiba, truk dari utara ke selatan itu mogok tepat di atas rel.
Tidak berselang lama kemudian, melintas KA Fajar Utama Bisnis dari arah timur ke barat hingga tabrakan tidak bisa dihindari.
Kerasnya benturan membuat dump truk hancur menjadi beberapa bagian dan terseret sekitar 600 meter ke arah barat hingga akhirnya laju kereta terhenti tepat di sebelah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Petoran, Dampyak atau di depan SPBU Muri.
Selain dump truk yang rusak, KA juga mengalami kerusakan cukup parah di bagian depan sebelah atas akibat benturan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Sopir dump truk Hasanudin hanya mengalami luka ringan dan salah satu masinis Yusri mengalami luka robek di bagian kepala akibat terkena pecahan kaca KA, keduanya segera mendapatkan perawatan medis di RS Mitra Siaga.
Suprijadi, awak KA Fajar Utama Bisnis mengatakan, tabrakan terjadi karena dump truk berhenti di tengah perlintasan saat KA Fajar Utama Bisnis melintas.
Akibatnya, tabrakan tidak bisa dihindari lagi karena jarak yang terlalu dekat. Meski penumpang sempat panik karena suara benturan yang keras, tetapi semua penumpang selamat dan menunggu KA ditarik ke stasiun terdekat sembari menunggu evakuasi lokomotif serta pemeriksaan rel.
Selanjutnya, sebagian penumpang masih menunggu di gerbong masing-masing dan sebagian penumpang memutuskan untuk turun dan menggunakan bus atau kendaraan lain karena lokasi tabrakan dekat dengan jalur pantura.
Tabrakan tersebut, imbuhnya, tentu saja akan membuat perjalanan KA lain terganggu. Pasalnya, di lokasi hanya terdapat satu jalur KA sehingga kereta yang akan melintas dari timur atau barat harus menunggu evakuasi selesai dan lokasi dinyatakan aman untuk dilewati KA.
“Sementara kami hanya bisa menunggu perbaikan, jika semuanya selesai maka KA akan segera melanjutkan perjalanan sehingga penumpang bisa segera sampi ke tujuan,” katanya.Kasat Lantas Polres Tegal AKP Valent Asmoro menuturkan, dalam kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa meski kerusakan yang terjadi akibat kerasnya benturan membuat kerusakan pada KA serta dump truk.
Selanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mengetahui secara pasti sebab tabrakan. Salah satu masinis dan sopir dump truk masih dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Untuk sementara kami masih menunggu proses evakuasi dari petugas PT KAI sembari mengumpulkan bukti di Tempat Kejadian Perkara (TKP),” terangnya.
Hj Salamah (41) salah seorang penumpang asal Jatinegara mengaku kaget saat mendengar benturan keras yang berasal dari bagian depan. Saat kejadian, dia dan kedua putranya berada di gerbong 4 sehingga bisa merasakan benturan yang terjadi. Akibatnya, penumpang di dalam gerbong menjadi panik dan sebagian berteriak serta berusaha menyelamatkan diri masing-masing sembari membawa barang bawaan.
Karena merasa trauma dan takut kejadian serupa akan terulang kembali, dia akhirnya memutuskan untuk turun dan beralih menggunakan bus karena lokasi tabrakan yang berada tepat di jalur pantura.
“Kami memilih untuk turun karena takut dan jika harus menunggu perbaikan bisa memakan waktu lama sehingga terlambat sampai ke tujuan,” tukasnya.
0 komentar:
Posting Komentar