Bandung, CyberNews. Kepedulian warga menjadi elemen penting agar ruang gerak teroris tidak leluasa saat berlindung di sekitar lingkungan masyarakat. Menurut Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo, dua kasus yang terjadi di wilayah hukumnya menunjukan hal tersebut.
Di Bogor pada pekan lalu, ditemukan bahan peledak yang diduga terkait jaringan teroris sementara dua pipa mirip bom rakitan juga ditemukan warga di sebuah kontrakan di Garut. Ditambahkan, respon masyarakat sendirinya membangun daya cegah dan daya tangkal terhadap gangguan keamanan di wilayahnya.
Terkait perburuan teroris di wilayahnya, Kapolda menjelaskan pihaknya hanya memberikan bantuan kepada Mabes Polri. Anak buahnya sudah disebar di sejumlah tempat yang dicurigai termasuk wilayah perbatasan. Termasuk berkerjasama dengan Polda Jateng. “Secara geografis, wilayah Jabar termasuk luas. Untuk itu, kehadiran orang-orang baru di lingkungan warga harus disampaikan kepada aparat,” katanya.
Terpisah, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary menambahkan jejak teroris sulit dilacak. Itu termasuk di antaranya dalam kegiatan memperoleh informasi tentang pergerakan mereka di lapangan.
Meski demikian, dia menyebut kawasan perbatasan Jabar-Jateng di bagian selatan mesti diwaspadai. Langkah itu berkaca kepada temuan-temuan yang diduga terkait jaringan terorisme di Cilacap. “Perbatasan diawasi karena di Cilacap pernah ada kejadian. Wilayah itu jadi konsentrasi kita di sana,” tandasnya.
Sebelumnya, TNI mengaktifkan keberadaan Desk Anti-Teror termasuk di tingkat Kodam. Kepada masyarakat, mantan Danjen Kopassus itu juga meminta agar warga tak segan melaporkan hal-hal yang dianggap mencurigakan di sekitar lingkungannya.
“Masyarakat memberikan informasi sehingga beberapa kegiatan dapat diantisipasi seperti temuan di Garut dan Bogor. Itu semua karena kepedulian masyarakat,” katanya usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Ke-64 RI di Lapangan Gasibu Bandung, Senin.
Di Bogor pada pekan lalu, ditemukan bahan peledak yang diduga terkait jaringan teroris sementara dua pipa mirip bom rakitan juga ditemukan warga di sebuah kontrakan di Garut. Ditambahkan, respon masyarakat sendirinya membangun daya cegah dan daya tangkal terhadap gangguan keamanan di wilayahnya.
Terkait perburuan teroris di wilayahnya, Kapolda menjelaskan pihaknya hanya memberikan bantuan kepada Mabes Polri. Anak buahnya sudah disebar di sejumlah tempat yang dicurigai termasuk wilayah perbatasan. Termasuk berkerjasama dengan Polda Jateng. “Secara geografis, wilayah Jabar termasuk luas. Untuk itu, kehadiran orang-orang baru di lingkungan warga harus disampaikan kepada aparat,” katanya.
Terpisah, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary menambahkan jejak teroris sulit dilacak. Itu termasuk di antaranya dalam kegiatan memperoleh informasi tentang pergerakan mereka di lapangan.
Meski demikian, dia menyebut kawasan perbatasan Jabar-Jateng di bagian selatan mesti diwaspadai. Langkah itu berkaca kepada temuan-temuan yang diduga terkait jaringan terorisme di Cilacap. “Perbatasan diawasi karena di Cilacap pernah ada kejadian. Wilayah itu jadi konsentrasi kita di sana,” tandasnya.
Sebelumnya, TNI mengaktifkan keberadaan Desk Anti-Teror termasuk di tingkat Kodam. Kepada masyarakat, mantan Danjen Kopassus itu juga meminta agar warga tak segan melaporkan hal-hal yang dianggap mencurigakan di sekitar lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar